Tahukah Anda: Hampir 50 Persen Penyakit yang Diderita Masyarakat Indonesia karena Air yang Tercemar?
Pola hidup tidak bersih menyumbang andil dalam mencetuskan penyakit.
Bahkan, hampir 50 persen penyakit yang diderita masyarakat Indonesia adalah
akibat air minum yang tercemar bakteri. Fakta ini terungkap melalui riset yang
dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia.
Sementara itu, di laman piogama.ugm.ac.id, penyakit diare disebut sebagai
penyakit kematian nomor dua pada balita. Diare juga menjadi perenggut nyawa
nomor tiga pada bayi dan urutan kelima pada seluruh kalangan umur. "Angka
kejadian diare di Indonesia ditemukan meningkat setiap tahunnya," tutur
Dr R Budi Haryanto SKM MKM MSc dalam acara temu media dengan tema
'Waspadai Ancaman di Balik Air Minum Anda' beberapa waktu lalu.
Indonesia pernah menetapkan status Kejadian Luar Biasa Diare di 16 provinsi
Indonesia pernah menetapkan status Kejadian Luar Biasa Diare di 16 provinsi
pada tahun 2006. Data itu dicatat dan dipublikasikan pada tahun 2008 oleh
World Bank - Water and Sanitation Program. "Diare yang umum terjadi
disebabkan oleh air minum yang tercemar Escherichia coli. "Bakteri ini berasal
dari tinja manusia dan hewan," tutur Budi yang menjabat sebagai ketua Departemen
Kesehatan Lingkungan FKM Universitas Indonesia.
Sementara itu, kasus thypus rata-rata mencapai 900 ribu kejadian per tahun. Angka
Sementara itu, kasus thypus rata-rata mencapai 900 ribu kejadian per tahun. Angka
kematiannya lebih dari 20 ribu jiwa. "Sebanyak 91 persen kasus infeksi ini terjadi
pada usia tiga sampai 19 tahun," ungkap Budi.
Bagaimana penjelasan medisnya? Dr Chaidir Aulia SpPD KGEH memaparkan diare
Bagaimana penjelasan medisnya? Dr Chaidir Aulia SpPD KGEH memaparkan diare
dapat muncul dalam hitungan jam maupun setelah hari berselang. Tidak semua orang
yang menyantap makanan atau minuman yang mengandung cemaran dapat menjadi sakit.
"Itu sangat tergantung pada banyaknya kuman yang masuk dan daya tahan tubuh," jelas
dokter spesialis penyakit dalam dari Brawijaya Woman and Children Hospital, Jakarta.
Untuk menghindari risiko terkena penyakit terkait air, Budi mengimbau agar masyarakat
Untuk menghindari risiko terkena penyakit terkait air, Budi mengimbau agar masyarakat
memanfaatkan air bersih yang bebas kuman. Termasuk untuk mencuci piring, gelas, sendok,
dan garpu. "Jika memungkinkan rendam peralatan makan dengan air panas lalu tiriskan
kemudian lap hingga kering atau jemur di bawah sinar matahari selama 25 menit agar
kumannya mati," saran pakar kesehatan lingkungan ini.
Komentar
Posting Komentar